• Twitter
  • Facebook
  • Google+
  • Instagram
  • Youtube

Kamis, 25 April 2013


“SUDAH SAATNYA ,KAWAN….”
Tetesan embun pagi yang turun ,langkahan kaki ke kamar mandi, handuk yang diselempangkannya , dengan gayung di tangan kirinya,Ratih  bersiap untuk memmbersihkan diri dan bergegas ke sekolah . Hari itu adalah hari terakhir dimana Ratih melaksanakan  UTS atau Ulangan Tengah Semester . Tidak lupa ia juga mempersiapkan raket kesayangannya untuk latihan badminton sepulang sekolah yang mana Ratih  akan mengikuti lomba 1 bulan lagi , ia tidak lupa mengingatkan kepada teman-temannya untuk semangat mengikuti pelatihan . Hingga suatu kali ia bertemu teman-temannya dan tak lupa mengingatkan mereka…..
“Hai Roy , latihan ya,, 1 bulan lagi lohh ,” sapa Ratih
“Ehh ,iya Rat , mudah-mudahan ya bisa, soalnya aku les nih.” Alas an Roy
Walahh , kok les sihh , kan UTSnya sudah selesai ,… lagian juga aku hari ini les , tapi demi lomba ini, mewaikili nama sekolah, aku lebih rela ikut latihan badminton di sekolah ,toh yang bangga kita juga kan” ujar Ratih
“Ehmmm iya sih , liat aja nanti deh…” ujar Roy
“Ya oke.. datang ya…” ajak Ratih
Ia bertemu kembali dengan teman lainnya…
“Fina…. Latihan ya,,”ajak Ratih
“Latihann apa ? Oh itu badminton ?” Tanya Fina
“Iya ,mau latihan apa lagi..” sahut Ratih
“Okee…. Tapi nanti kayaknya aku  nggak bisa soalnya aku latihan musik … maaf banget ya” alasan Fina
“Yahh 1 bulan lagi loh.. nggak eman apa sama skillmu untuk lomba besok ??” goda Ratih
“Hemmmm ,tak liat dulu deh….” Ujar Fina
“Okee… pokoknya harus datang” ajak Ratih
Ratih pun bergegas kembali ke  kelasnya , namun dalam perjalanan ia bertemu dengan teman latihannya, Jihan . Lagi-lagi Ratih mengajak temannya tersebut… Tapi apa daya Jihan pun punya alasan untuk  tidak mengikuti latihan badminton . Dengan muka sedih Ratih tertunduk dan merenung
“Apa sebenernya yang salah dariku ?? Apa yang membuat mereka selalu  beralasan untuk aku ajak latihan , padahal itu lomba juga demi mereka, ada apa dengan mereka ? “ Tanya Ratih dalam hati
Ratih terus berfikiran dengan mereka , tidak hanya hari itu saja , tapi hari – hari sebelumnya pun Ratih merasakan hal yang sama , megajak teman-temannya untuk latihan tapi selalu tidak hadir. Ratih sudah bosan , dia sudah tidak sabar lagi , dia ingin marah , tapi harus kemana dia marah . Persiapan teman-temannya yang kurang serius  membuatnya marah , mangkel , kesal. Hingga suatu kali ia ditanya oleh pembinanya….
“Ratiihh…. Lagi-lagi yangtemannmu nggak ada yang datang, mending nggak usah ikut lomba aja kalo gitu . Kalian gimana mau menang , pelatihan tidak ada yang hadir , kemana teman-temanmu itu ?” Tanya Pak Bondan
“Maaf pak , sudah saya ajak , tapi mereka selalu  beralasan terus pak ,saya bingung harus bilang seperti apa kepada mereka , sudah saya rujuk untuk ikut , sudah saya SMS untuk mengingaatkan kalau ada latihan,tapi mereka masih ada keperluan lain, Pak “ jelas Ratih
“Yahh terus gimana kalau begini terus…. Tidak jadi latihan saja , yang datang kemana semua ini “ geram Pak Bondan
“Jangan pak , kami masih butuh untuk latihan..”Ratih memelas
“Ya sudahlah , saya beri kesempatan 1 minggu. Kalian sudah final … kamu harus mempersiapkan full team untuk itu”
“Baik pak ,..”
Akhirnya pak Bondan mau melanjutkan pelatihan. Namun di hari berikutnya Ratih kembali mengajak teman-temannya , alhasil mereka pun lagi-lagi banyak alasan  untuk datang latihan. Kembali lagi Pak Bondan menegur Ratih . Dengan amat bosan Ratih terus-terusan ditegur karena ulah temannya . Ratih mulai geram dengan sikap temannya .”Kalau begini caranya , teman-temanku nggak bisa disabarin seperti ini . Haruskah aku minta pertolongan Pak Bondan untuk menegaskan teman-temanku ??” geram ratih dalam hati
Hingga suatu hari Ratih berpesan melauli SMS ..”Teman-teman kalian dicari pak Bondan , kalian tahu kan lomba kita 1 bulan lagi , kalian nggak mau menang ,kalian nggak mau dapet sebuah piala ? kalau mau ,ayo datang ,aku mohon kehadiran kalian besok di depan aula saat istirahat ,aku butuh kehadiran kalian , sesuatu ingin ku sampaikan”    begitu pesan Ratih.
Dan pagi itu datang…..
“Ratihh ada apa kamu mengumpulkan kami di sini ?” Tanya Jihan
“Aku sudah kesal dengan kalian , kita team 1 sekolah , kalian nggak malu di luar sana banyak teman-teman kita yang ingin diberikan kesempatan masuk final dalam  lomba ,sedangkan kita punya itu tapi kenapa kita nggak menggunakannnya dengan semaksimal mungkin . Kalian mementingkan diri sendri… kalian sadar nggak sih ? aku sudah capek ditegur terus-terusan sama Pak Bondan ,dan lagi-lagi karena kalian.. aku sudah berupaya untuk membela kalian ,tapi aku nggak bisa terus-terusan membela kalian ,kalau kalian sendiri nggak bisa diberi sabar.. Ini saatnya kawan untuk membuka peluang bagi skill kalian“
“Ehmmmmaaf Ratih kami emang benar-benar tidak bisa saat itu…”uajr Fajar terpotong kemudia disahut oleh Ratih
“Nggak bisa ??? saat itu ??? nggak hanya ssat itu dari awal kalian udah nggak serius sama latihan ini ,aku pingin kita lebih serius lagi . ayo  teman teman kita bisa kita bisa mengalahkan anak-anak dari sekolah lain… jangan anggap remeh hal ini… ayoo semanngattt … kalian nggak inget gimana usaha kalian masuk ke lomba ini ? Hingga kalian masuk final seperti ini ? kalian nggak inget ? latihan berkeringat seperti ini ? itu usaha kalian sudah terbayar sama kesempatan final  lomba ini tapi kalian nggak menggunakan dengan baik” tegas Rtaih
“Ehhmmm Ratih maafkan kami , kami tahu terkhusus aku pribadi ,inget usaha-usaha kita untuk bisa dapetin tiket menuju final  badminton tersebut . Kami sadar usaha kami nggak terhenti  di sini “
Iya Ratih ,maafin kami kalau nggak ada capeknya ngingetin kita-kita latihan ,kita usahakan untuk memprioritaskan hal ini .” jawab Fina
“Kalian sadar kan , sekarang aku minta komitmen kali ,kita harus semangat … SEMANGGATTT!!!! Kalian punya skill tapi kalian tidak megolah itu ,mumpung kita punya skill tersebut ,teman-teman. Ini saatnya kita menunjukkan skill kita” tegas Ratihh
“SEMANGGATTT!!!!!” Tegas teman-temannya
Mulai saat itu usaha Ratih untuk mengingatkan temna-temannya datang mengikuti latihan bulu tangkis tidak sia-sia , namun berujung pada kemenangan . Sebulan mereka latihan bersama bersuka duka yang dialamai Ratih dalam mengingatkan teman-temnanya dan menyatukan teman-temannya menjadi full team terwujud hingga mereka memenangakan suatu pertandingan di luar kota.
“Ini saatnya teman-teman , hari kita bertanding , kita nggak boleh pesimis , cuman sebulan latihan kita harus nunujukkin ke Pak Bondan walau kita dulunya sering absen tapi skill kita tetap ada… SEMANGGATTTT KAWAANNNN!!!”
Hingga  akhir pertandingan , kompetisis tersebut berakhir dengan sebuah kemenangan yang diraih oleh Ratih dan kawan-kawan . Di mana Ratih memenangkan ganda campuran ,sedangkan teman-temannya memenangkan 2 pertandingan tunggal . 3 Piala mereka raih dan mereka persembahkan dengan senyuman dan tangisan kebahagiaan .
“Inilah teman-teman ,mengapa kita harus menyatukan berbagai karakter dari orang-orang yang berbeda seperti kita supaya tujuan kita yang sama bisa teraih dengan mudah . Inilah hasil yang kita peroleh selama masa lelah kita untuk latihan . Semua karena niat kita ,pertahankan itu” pesan Ratih kepada teman-temannya

Kita bisa saja memberi prasyarat pemain untuk berhasil, tetapi kalau bibitnya tidak ada, bagaimana?
(Susi Susanti ,Peraih medali emas  dari Indonesia”

0 komentar:

Posting Komentar

Contact

Get in touch with me


Adress/Street

12 Street West Victoria 1234 Australia

Phone number

+(12) 3456 789

Website

www.johnsmith.com