“SUDAH SAATNYA ,KAWAN….”
Tetesan
embun pagi yang turun ,langkahan kaki ke kamar mandi, handuk yang
diselempangkannya , dengan gayung di tangan kirinya,Ratih bersiap untuk memmbersihkan diri dan bergegas
ke sekolah . Hari itu adalah hari terakhir dimana Ratih melaksanakan UTS atau Ulangan Tengah Semester . Tidak lupa
ia juga mempersiapkan raket kesayangannya untuk latihan badminton sepulang
sekolah yang mana Ratih akan mengikuti
lomba 1 bulan lagi , ia tidak lupa mengingatkan kepada teman-temannya untuk
semangat mengikuti pelatihan . Hingga suatu kali ia bertemu teman-temannya dan
tak lupa mengingatkan mereka…..
“Hai
Roy , latihan ya,, 1 bulan lagi lohh ,” sapa Ratih
“Ehh
,iya Rat , mudah-mudahan ya bisa, soalnya aku les nih.” Alas an Roy
“Walahh , kok les sihh , kan UTSnya sudah selesai ,… lagian juga aku hari ini les , tapi demi lomba ini, mewaikili nama
sekolah, aku lebih rela ikut latihan badminton di sekolah ,toh yang bangga kita juga kan”
ujar Ratih
“Ehmmm
iya sih , liat aja nanti deh…” ujar
Roy
“Ya
oke.. datang ya…” ajak Ratih
Ia
bertemu kembali dengan teman lainnya…
“Fina….
Latihan ya,,”ajak Ratih
“Latihann
apa ? Oh itu badminton ?” Tanya Fina
“Iya
,mau latihan apa lagi..” sahut Ratih
“Okee….
Tapi nanti kayaknya aku nggak
bisa soalnya aku latihan musik … maaf banget ya” alasan Fina
“Yahh
1 bulan lagi loh.. nggak eman apa
sama skillmu untuk lomba besok ??” goda Ratih
“Hemmmm
,tak liat dulu deh….” Ujar Fina
“Okee…
pokoknya harus datang” ajak Ratih
Ratih
pun bergegas kembali ke kelasnya , namun
dalam perjalanan ia bertemu dengan teman latihannya, Jihan . Lagi-lagi Ratih
mengajak temannya tersebut… Tapi apa daya Jihan pun punya alasan untuk tidak mengikuti latihan badminton . Dengan
muka sedih Ratih tertunduk dan merenung
“Apa
sebenernya yang salah dariku ?? Apa yang membuat mereka selalu beralasan untuk aku ajak latihan , padahal
itu lomba juga demi mereka, ada apa dengan mereka ? “ Tanya Ratih dalam hati
Ratih
terus berfikiran dengan mereka , tidak hanya hari itu saja , tapi hari – hari
sebelumnya pun Ratih merasakan hal yang sama , megajak teman-temannya untuk
latihan tapi selalu tidak hadir. Ratih sudah bosan , dia sudah tidak sabar lagi
, dia ingin marah , tapi harus kemana dia marah . Persiapan teman-temannya yang
kurang serius membuatnya marah , mangkel
, kesal. Hingga suatu kali ia ditanya oleh pembinanya….
“Ratiihh….
Lagi-lagi yangtemannmu nggak ada yang datang, mending nggak usah ikut lomba aja kalo gitu . Kalian gimana mau
menang , pelatihan tidak ada yang hadir , kemana teman-temanmu itu ?” Tanya Pak
Bondan
“Maaf
pak , sudah saya ajak , tapi mereka selalu
beralasan terus pak ,saya bingung harus bilang seperti apa kepada mereka
, sudah saya rujuk untuk ikut , sudah saya SMS untuk mengingaatkan kalau ada
latihan,tapi mereka masih ada keperluan lain, Pak “ jelas Ratih
“Yahh
terus gimana kalau begini terus…. Tidak jadi latihan saja , yang datang kemana
semua ini “ geram Pak Bondan
“Jangan
pak , kami masih butuh untuk latihan..”Ratih memelas
“Ya
sudahlah , saya beri kesempatan 1 minggu. Kalian sudah final … kamu harus
mempersiapkan full team untuk itu”
“Baik
pak ,..”
Akhirnya
pak Bondan mau melanjutkan pelatihan. Namun di hari berikutnya Ratih kembali
mengajak teman-temannya , alhasil mereka pun lagi-lagi banyak alasan untuk datang latihan. Kembali lagi Pak Bondan
menegur Ratih . Dengan amat bosan Ratih terus-terusan ditegur karena ulah
temannya . Ratih mulai geram dengan sikap temannya .”Kalau begini caranya ,
teman-temanku nggak bisa disabarin seperti ini . Haruskah aku minta pertolongan
Pak Bondan untuk menegaskan teman-temanku ??” geram ratih dalam hati
Hingga
suatu hari Ratih berpesan melauli SMS ..”Teman-teman kalian dicari pak Bondan ,
kalian tahu kan lomba kita 1 bulan lagi , kalian nggak mau menang ,kalian nggak
mau dapet sebuah piala ? kalau mau ,ayo datang ,aku mohon kehadiran kalian
besok di depan aula saat istirahat ,aku butuh kehadiran kalian , sesuatu ingin
ku sampaikan” begitu pesan Ratih.
Dan
pagi itu datang…..
“Ratihh
ada apa kamu mengumpulkan kami di sini ?” Tanya Jihan
“Aku
sudah kesal dengan kalian , kita team 1 sekolah , kalian nggak malu di luar
sana banyak teman-teman kita yang ingin diberikan kesempatan masuk final dalam lomba ,sedangkan kita punya itu tapi kenapa
kita nggak menggunakannnya dengan semaksimal mungkin . Kalian mementingkan diri
sendri… kalian sadar nggak sih ? aku sudah capek ditegur terus-terusan sama Pak
Bondan ,dan lagi-lagi karena kalian.. aku sudah berupaya untuk membela kalian
,tapi aku nggak bisa terus-terusan membela kalian ,kalau kalian sendiri nggak
bisa diberi sabar.. Ini saatnya kawan untuk membuka peluang bagi skill kalian“
“Ehmmmmaaf
Ratih kami emang benar-benar tidak bisa saat itu…”uajr Fajar terpotong kemudia
disahut oleh Ratih
“Nggak
bisa ??? saat itu ??? nggak hanya ssat itu dari awal kalian udah nggak serius
sama latihan ini ,aku pingin kita lebih serius lagi . ayo teman teman kita bisa kita bisa mengalahkan
anak-anak dari sekolah lain… jangan anggap remeh hal ini… ayoo semanngattt …
kalian nggak inget gimana usaha kalian masuk ke lomba ini ? Hingga kalian masuk
final seperti ini ? kalian nggak inget ? latihan berkeringat seperti ini ? itu
usaha kalian sudah terbayar sama kesempatan final lomba ini tapi kalian nggak menggunakan dengan baik” tegas Rtaih
“Ehhmmm
Ratih maafkan kami , kami tahu terkhusus aku pribadi ,inget usaha-usaha kita
untuk bisa dapetin tiket menuju final badminton tersebut . Kami sadar usaha kami
nggak terhenti di sini “
Iya
Ratih ,maafin kami kalau nggak ada capeknya ngingetin kita-kita latihan ,kita
usahakan untuk memprioritaskan hal ini .” jawab Fina
“Kalian
sadar kan , sekarang aku minta komitmen kali ,kita harus semangat …
SEMANGGATTT!!!! Kalian punya skill tapi kalian tidak megolah itu ,mumpung kita
punya skill tersebut ,teman-teman. Ini saatnya kita menunjukkan skill kita” tegas
Ratihh
“SEMANGGATTT!!!!!”
Tegas teman-temannya
Mulai
saat itu usaha Ratih untuk mengingatkan temna-temannya datang mengikuti latihan
bulu tangkis tidak sia-sia , namun berujung pada kemenangan . Sebulan mereka latihan
bersama bersuka duka yang dialamai Ratih dalam mengingatkan teman-temnanya dan
menyatukan teman-temannya menjadi full team terwujud hingga mereka memenangakan
suatu pertandingan di luar kota.
“Ini
saatnya teman-teman , hari kita bertanding , kita nggak boleh pesimis , cuman sebulan
latihan kita harus nunujukkin ke Pak
Bondan walau kita dulunya sering absen tapi skill kita tetap ada… SEMANGGATTTT
KAWAANNNN!!!”
Hingga akhir pertandingan , kompetisis tersebut
berakhir dengan sebuah kemenangan yang diraih oleh Ratih dan kawan-kawan . Di
mana Ratih memenangkan ganda campuran ,sedangkan teman-temannya memenangkan 2
pertandingan tunggal . 3 Piala mereka raih dan mereka persembahkan dengan
senyuman dan tangisan kebahagiaan .
“Inilah
teman-teman ,mengapa kita harus menyatukan berbagai karakter dari orang-orang
yang berbeda seperti kita supaya tujuan kita yang sama bisa teraih dengan mudah
. Inilah hasil yang kita peroleh selama masa lelah kita untuk latihan . Semua
karena niat kita ,pertahankan itu” pesan Ratih kepada teman-temannya
Kita bisa saja memberi prasyarat pemain untuk berhasil, tetapi kalau
bibitnya tidak ada, bagaimana?
(Susi Susanti ,Peraih medali emas
dari Indonesia”
0 komentar:
Posting Komentar